FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pakar Ekonom dari Universitas Muhammadiyah (Unimuh) Makassar Sutardjo Pui mengapresiasi Pemerintah pusat berencana investasi Energy Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Rencana pemerintah ini kemudian mendapat sambutan langsung dari Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menteri Bahlil menerangkan, pasca pelaksanaan Presidensi G20, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia ke depan mulai menggunakan EBT. Maka dari itu ia mendukung rencana investasi tersebut di Kepri.
Sutardjo Pui mengatakan, meningkatkan investasi merupakan salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena jika hal tersebut dapat dilakukan pemerintah maka pendapatan masyarakat ikut didorong.
“Kalau bicara dari segi ekonomi, investasi dari luar atau dari dalam juga itu kan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kemudian pertumbuhan ekonomi juga kan, bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat kalau meningkat, bisa mengurangi kemiskinan,” kata Sutardjo Pui kepada wartawan, Selasa (31/1).
Dikatakan dosen ekonomi itu, rencana pemerintah lewat Menteri Investasi Bahlil Kahadalia meningkatkan investasi Energy Baru Terbarukan (EBT) sangat tepat, karena selain pendapatan negara juga sangat ramah bagi kehidupan manusia, dimana investasi EBT tidak merusak lingkungan.
“Apalagi itu adalah energi terbarukan. Energi hijau, artinya tidak merusak lingkungan sehingga dari segi lingkungan akses ekonomi itu bisa menunjang perkembangan masyarakat,” ucapnya.