FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sulsel punya potensi ekonomi besar. Pengusaha lokal mesti mengambil kesempatan.
Pepatah "Menjadi tuan di rumah sendiri" mesti menjadi pegangan para pengusaha Sulsel. Jika hanya menonton, kekayaan alam hanya akan dinikmati asing. Karena itu, orang Sulsel harus bisa menyaingi perusahaan asing.
Wakil Presiden era 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla secara khusus bertemu dengan para pengusaha yang terhimpun dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulsel, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel.
Kegiatan yang dibalut acara silaturahmi itu digelar di Wisma Kalla, Makassar, Senin, 30 Januari. Dorongan untuk mengelola sumber daya alam untuk para pengusaha Sulsel menjadi perbincangan yang hangat.
JK berharap pengusaha Sulsel memulai bisnis di sektor tambang. Ia menyoroti perusahaan asing yang beroperasi di tanah air. Apalagi, masyarakat lokal yang bekerja di perusahaan milik asing, digaji tidak sama dengan tenaga asing. Alias lebih rendah.
"Yang investasi China, yang punya China, yang kerja China. Akhirnya kalau untung, larinya ke China. Apa yang dibikin pemerintah? Gaji yang murah, kemudian karena ada pajaknya dikurangi karena ada tax amnesty," kata JK, sapaan Jusuf Kalla.
Atas pertimbangan itu, pengusaha Sulsel harus berpikir keras agar bisa mengelola sumber daya alam di kampung sendiri. Memang tidak mudah memulainya. Biasanya terhambat mentalitas yang selalu merendahkan diri sendiri.
"'Ah, tidak mungkin. Sulit, kita tidak ada pengalaman'. Jadi kapan mau dapat pengalaman," ucap pria kelahiran Bone ini menirukan keluhan pengusaha ketika baru akan memulai.
