FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan kini sudah menggenapi syarat untuk tiket maju Pilpres 2024.
Itu setelah Demokrat dan PKS menyusul Nasdem mendeklarasikannya sebagai capres di Koalisi Perubahan.
Koalisi Perubahan dianggap memiliki pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Paling tidak hal ini terlihat dari proporsi dukungan yang mereka terima dari masyarakat pada periode sebelumnya yang terlihat dari perolehan kursinya di DPR.
Dengan memiliki 28 persen suara sebagai hasil penggabungan ketiga partai, jika nanti betul-betul resmi mendeklarasikan koalisi untuk mengusung Anies, paling tidak asumsi sederhananya mereka telah punya sekitar 20 persen modal.
Mereka tinggal dimaksimalkan melalui kerja-kerja pada tahapan-tahapan pemilu jika memang lanjt hingga 2024.
Saat ini, popularitas Anies khusus untuk Sulsel masih mengikuti tren popularitas nasional. Nama Anies masih ada dalam 3 besar kandidat presiden yang paling diinginkan masyarakat.
"Artinya, popularitasnya baik dan tentu harapannya elektabilitasnya juga sejalan. Hal ini tentu masih akan bergantung kinerja selanjutnya dari seluruh tim dari koalisi tiga partai tersebut dan anies sendiri," ujar Sukri Tamma, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas.
Jika tiga partai ini nanti meresmikan koalisi, mereka akan punya satu modal untuk "dijual" kepada masyarakat melalui sosok Anies.
Partai politik pengusung tentu akan punya peluang meraih dukungan dari masyarakat yang mungkin memiliki ketertarikan pada sosok Anies.
Di sisi lain, ada pandangan bahwa formulasi pasangan calon bersifat rasional pragmatis. Bukan sekadar politik akomodasi bagi partai yang berkoalisi.
Penekanannya pada prospek elektorat pasangan calon yang akan diusung, bukan soal who gets what (siapa dapat apa). Dengan demikian sesama partai calon koalisi tidak memaksakan kader dalam skema paslon yang diusung.
"Karena setelah koalisi terbentuk, tantangan selanjutnya bagi Koalisi Perubahan adalah bagaimana memenangkan Pilpres 2024," ujar Luhur A Prianto, Analis Politik Unismuh Makassar.
Memang bukan hal yang mudah. Demokrat dan PKS tentu membangun bargaining position yang tinggi terhadap elitenya. Apalagi posisi kedua partai ini menentukan jadi atau tidaknya pembentukan Koalisi Perubahan. Tetapi, semua kembali pada prioritas-prioritas Koalisi Perubahan ini.
Soal sosok pendamping Anies, tentu butuh figur yang melengkapi kekuatan elektoratnya. Figur yang memiliki ceruk pemilih di segmen yang berbeda dengan basis pendukung Anies.
Kalau selama ini Anies dipersepsi memiliki basis di kalangan pemilih rasional perkotaan dan Islam politik, maka figur yang bisa melengkapi adalah yang berlatar belakang nasionalis atau Islam tradisional dan moderat. (mum-rul/zuk/fajar)