Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Anjlok, Gigin Praginanto: Kenyataannya Mungkin Bahkan Lebih Buruk

  • Bagikan
ilustrasi. (dok JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia empat poin, mendapat tanggapan beragam dari publik.

Deputi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga rasuah di Indonesia sendiri mengaku merasa kaget setengah mati.

Sementara itu, menohok datang dari pegiat media sosial, Gigin Praginanto. Melalui cuitannya di Twitter, ia menanggapi dengan cetus.

“Gak heran. Kenyataannya mungkin bahkan lebih buruk,” ungkapnya, Rabu (1/2/2023).

Pria yang dikenal getol menyoal kondisi sosial, ekonomi, politik melalui cuitannya di Twitter ini, membeberkan contoh. Ia menyebut gelagat pejabat.

“Sekarang bahkan Menteri terang-terangan memanfaatkan jabatan untuk bisnis pribadi dan memakai dana APBN seperti kasus subsidi mobil listrik,” bebernya.

Walau demikian, hal tersebut kata dia hanya yang terang-terangan saja. Belum yang tidak terang-terangan.

“Yang gak terang-terangan tentu lebih banyak dan gila-gilaan,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia mengalami penurunan skor. Pada 2022, skor CPI Indonesia merosot menjadi 34 dari 2021 yang mencapai skor 38.

IPK ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih. Total negara yang dihitung IPK atau CPI adalah 180 negara.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan