FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Keberadaan Pengusaha Otobus (PO) atau penyedia alat transportasi bus dinilai meresahkan. Aktivitas mereka disebut mematikan terminal.
Mereka kerap melakukan pengangkutan penumpang di kantor masing-masing, padahal sesuai UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
Sementara saat ini kondisi terminal sudah sangat semrawut, selain minim aktivitas, tercatat jumlah yang masuk dalam beberapa tahun terakhir terus merosot.
Bahkan saat ini tercatat aktivitas di sana perharinya hanya sebanyak 90 bus yang masuk.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatensi masalah ini, penertiban terhadap PO kata dia akan masuk dalam agendanya dalam pembenahan terminal kota.
"Yang jelas (kita mau) kerjasama dengan TNI/Polri (dalam penertiban PO)," kata Danny saat ditemui di Atrium Nipah Mall, Kamis (2/2/2023).
"Itu termasuk dalam bagian yang harus dipecahkan, PO-PO itu," sambung Danny.
Danny mengatakan telah memiliki perencanaan panjang dalam pengoptimalan terminal Makassar. Di Terminal Daya misalnya, dimana tengah disiapkan rencana bagi truk ekspedisi, untuk melakukan bongkar muat dalam kawasan.
Dimana ini disebut akan memberikan kontribusi terhadap PAD secara signifikan, melihat banyaknya truk yang beraktivitas dalam kota yang bisa dikenakan retribusi.
Menurutnya pembenahan terminal juga akan menjadi agenda Pemkot, sebab selama ini terminal Makassar kalah menarik dengan PO-PO di luar.
"Nah dikasi (kelas) A saja ruang tunggunya (terminal) orang pasti mau datang semua," sambungnya.