Polisi pun Diduga Ingin Diperas Penyidik, IPW: Susah Diberantas

  • Bagikan
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ketua Indonesian Police Watch (IPW) tak merasa aneh dengan kasus anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih yang mengaku menjadi dugaan korban pemerasan oknum penyidik di Polda Metro Jaya.

Pasalnya, kasus pemerasan di kalangan penyidik layaknya sudah menjadi fenomena biasa.

“(Pemerasan) fenomena kultur pemeras di kalangan oknum penyidik,” kata ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso saat dihubungi pojoksatu.id, Jumat (3/2/2

Sugeng juga menila fenomen pemerasan dalam suatu kasus yang dilakukan penyidik seperti fenomena kegilaan pangkat 2.

Bahkan, kata dia, praktek pemerasan yang dilakukan oknum penyidik sudah susah diberantas. Sebab hal itu sudah menjadi kultur di kalangan penyidik.

“Ini udah fenomena kegilaan pangkat 2. Praktek oknum penyidik berpihak pada pemilik uang sudah susah diberantas,” ujarnya.

Kendati demikian, Sugeng berharap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadi Imran harus mempunyai tangan besi dalam memberantas kasus tersebut.

“Ini tahun 2011 sudah 11 tahun. Semoga kapolda Metro Jaya dapat mengurai benang kusut dan menegakkan aturan yang memberi keadilan bagi Bripka Madih. Kapolda (juga) harus tangan besi,” tegasnya.

Seperti diketahui, anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih, mengungkap hal yang cukup mencengangkan.

Sebagai anggota Polri, dia ternyata turut menjadi dugaan korban pemeresan oknum penyidik di Polda Metro Jaya saat melaporkan kasus itu.

Madih mengaku peristiwa yang amat membuatnya kecewa ini terjadi pada 2011. Pasalnya Madih sebagai anggota polisi diperlakukan sewenang-wenang oleh sesama korps baju cokelat itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan