FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mendukung seruan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk menghilangkan politik identitas dalam bentuk cebong kampret pada tahun politik 2023 ini.
Pada tahun 2023 ini Bahlil mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai target reaslisasi mencapai Rp. 1.400 triliun.
“Kita semua tahu stabilitas politik akan berpengaruh terhadap stabilitas keamanan, stabilitas keamanan akan berpengaruh terhadap iklim investasi. Jadi wajar saja kalau kemudian stabilitas politik itu menjadi salah satu indikator, untuk stabilitas keamanan dan demi menjaga stabilitas investasi,” ujar Surokim, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Surokim tantangan tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari dunia internasional yang terancam mengalami resesi, sehingga menjadi tugas bersama untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif.
“Dan memang tidak mungkin dalam suasana yang konflik itu akan kemudian memberikan trust kepada investor untuk masuk. Jadi memang itu tugas bersama tidak hanya negara tetapi juga masyarakat apalagi di 2023 ini kan sebenarnya kita tidak hanya menghadapi persaingan atau politik nasional tetapi juga kan pengaruh peluang resesi dunia juga cukup tinggi,” jelasnya.
Lanjut Surokim yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu mengatakan Pilpres 2024 ini menjadi sangat komplek di tengah pilkada serentak dan baru saja transisi dari pandemi covid 19.