Muktamar Internasional Fikih Peradaban I, PBNU Bahas Legitimasi Piagam PBB dari Perspektif Syariat

  • Bagikan
Wakil Sekjen PBNU Najib Azca (kiri sebelah Gus Yahya) saat di Hotel Shangri-La Surabaya. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La Surabaya besok, Senin (6/2).

Muktamar Internasional Fikih Peradaban I itu digelar untuk menyambut Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang puncaknya diselenggarakan pada Selasa (7/2) mendatang.

Topik yang diangkat dalam Muktamar Internasional Fikih Peradaban I ialah membahas legitimasi Piagam PBB dari perspektif syariat.

Wakil Sekjen PBNU, Najib Azca menjelaskan alasan mengambil topik tersebut karena perbincangan mengenai legitimasi PBB maupun piagamnya selama ini tidak muncul dan berkembang.

Lagi pula, Piagam PBB memiliki konsekuensi amat sangat penting karena menjadi rujukan untuk kesepakatan selanjutnya.

“Implikasi sangat signifikan. Upaya membangun perdamaian, harmoni dengan fondasi fikih. Menempatkan umat Islam dalam pilar penting dunia. Bagaimana umat islam jadi kekuatan pokok dari pembangunan, perdamaian dunia,” kata Najib saat konferensi pers di Hotel Shangri-La, Minggu (5/2).

Menurutnya, Piagam PBB merupakan kekayaan yang amat luar biasa dalam menjaga perdamaian terbesar. “Piagam PBB juga memiliki pengakuan yang sangat penting. Ini sesungguhnya dilihat kembali untuk mengokohkan pondasi perdamaian kedepan,” tuturnya.

Untuk output dari acara itu, yakni rangkuman terkait dengan hasil diskusi yang nantinya akan disebarluaskan kepada publik.

“Kami yakin membangun kembali harmoni perdamaian bangsa berbasiskan nilai nilai agama,” ucap Najib. (jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan