“Hanya untuk menjatuhkan citra Mahyeldi sebagai walikota Padang saat itu. Aneh kan cara berpikir begini. Masak saya diajak debat sama ‘oknum’ macam ini. Yah, sayang waktulah, percuma,” jelasnya.
Padahal menurutnya, maksud dari cuitannya menyinggung soal capres, ia hanya mempersoalkan janji politik, antara Anies, Prabowo dan Sandi, yang ia sendiri sebenarnya skeptis. Ada atau tidak.
“Targetnya apa? Apa sih manfaatnya. Ada nggak dasar hukumnya yg bisa dibawa ke ranah hukum. Atau hanya sekedar menjatuhkan kompetitor?”
Lebih lanjut, ia kembali mengungkit soal perjanjian Batu Tulis antara Megawati dan Prabowo. Tapi kali ini malah mengungkit perjanjian dengan Anies.
“Sudahlah, nyalon aja masing-masing. Situ punya jagoan, yang lain juga punya calon. Monggo sama-sama berkompetisi secara sehat,” terangnya.
(Arya/Fajar)