Transportasi Pemicu Utama Inflasi di Sulsel Melonjak, Terus Naik Sejak Pertengahan 2022

  • Bagikan
Ilustrasi grafis inflasi di Sulsel

FAJAR.CO.ID, MAKASSSAR-- Inflasi Sulsel terus melonjak. Terhitung sejak pertengahan 2022.

Sektor transportasi menjadi pemicu besar inflasi. Setahun terakhir, kenaikan berkala inflasi di Sulsel cukup siginifikan. Bahkan lebih tinggi dibandingkan angka inflasi nasional.

Secara umum, inflasi merupakan keadaan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Dalam konteks komoditas, Badan Pusat Statistik (BPS) biasanya mengukur dengan parameter komoditas tertentu.

Dibandingkan angka 2022 sebelumnya, 5,77 persen, angka inflasi Sulsel naik menjadi 5,83 persen per Januari 2023. Meski terus merangkak naik, masyarakat diminta tetap tenang dalam berbelanja. Sepanjang, stok komoditas memang aman.

“Pemerintah tinggal menyampaikan bahwa tidak usah panic buying karena stok cukup," urai Anas Iswanto Anwar Makkatutu, analis ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Minggu, 5 Februari.

Kadang, inflasi dipengaruhi faktor musiman. Misalnya, kenaikan yang terjadi pada awal tahun disebabkan faktor berulang seperti Natal dan tahun baru (nataru). Momen ini menyebabkan adanya pergerakan ekonomi karena banyaknya mobilitas yang terjadi.

Plus banyak permintaan, menyebabkan terjadi inflasi. Situasi ini tak boleh berkepanjangan. Pemerintah harus mengantisipasi dengan meliterasi masyarakat agar tidak tidak panik dalam membeli stok atau komoditas.

"Sebelum itu, pemerintah harus melakukan dua hal: pertama keterjangkauan dan (kedua) ketersediaan,” jelas Anas.

Pemerintah harus menyediakan keterjangkauan harga dengan menyediakan komiditas yang menyebakkan inflasi. Seperti cabai, bawang, dan telur. Ketika komoditas tersebut naik, komoditas lain juga akan terkerek.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan