FAJAR.CO.ID, ANKARA -- Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Turki terus bertambah. Angka terbaru menunjukkan korban meninggal sudah mencapai 3.381 orang.
Selain korban meninggal yang terus bertambah, jumlah korban luka juga cukup banyak. Data pihak terkait setempat menyebut ada 20.426 orang terluka di 10 provinsi Turki setelah dua gempa besar Senin (6/2) mengguncang bagian selatan negara itu, kata seorang pejabat dari badan bencana setempat, Selasa (7/2).
Senin (6/2) dini hari, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras, kemudian sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 sklala Richter yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut, memengaruhi beberapa provinsi lainnya, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah. Orhan Tatar, manajer umum pengurangan risiko dari Kepresidenan Manajemen Bencana dan Gawat Darurat (AFAD), mengatakan bahwa 5.775 bangunan runtuh.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 24.000 anggota penyelamat saat ini sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Turki akan berkabung nasional selama tujuh hari setelah gempa bumi yang mematikan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, Senin (6/2), mengatakan bahwa dengan gempa tersebut, Turki diguncang oleh bencana terbesar sejak gempa bumi Erzincan tahun 1939. “Negara kami telah mengambil tindakan dengan semua lembaganya sejak terjadi gempa. Semua sumber daya telah dikerahkan,” kata Erdogan di kantor AFAD di ibukota Ankara, dimana ia mengkoordinasikan pekerjaan penyelamatan dan bantuan.