Sosiolog Dorong Calon Ketua Umum PSSI Beri Atensi Besar Terhadap Konflik Antar Suporter

  • Bagikan
Ilustrasi PSSI

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Wahyudi Winarjo merespon insiden bentrokan Bobotoh dengan suporter PSS Sleman di sela laga Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (5/2).

Dalam insiden yang terjadi di tribune penonton bagian utara Stadion GBLA itu dilaporkan seorang suporter PSS dan Bobotoh terluka.

Wahyudi menilai konflik antar suporter adalah masalah yang serius dan harus menjadi perhatian besar dalam agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI nanti. Pasalnya, jika ini terus dibiarkan dapat merusak wajah sepak bola Indonesia di dunia internasional.

“Perlu ada pendekatan struktural yang dilakukan oleh PSSI," ujar Wahyudi, Selasa (7/2/2023).

Oleh karena itu, Wahyudi yang juga anggota dewan pakar Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) berharap para calon ketua umum memberikan atensi besar terhadap konflik rivalitas antar suporter. Sebab, suporter adalah bagian penting dalam stakeholder yang tidak boleh dipisahkan dari sepak bola Indonesia.

Salah satu solusi yang mungkin bisa diperjuangkan oleh para calon ketua umum PSSI nanti, lanjut Wahyudi, adalah mendorong lahirnya komite suporter dalam statuta PSSI.

"Saya kira perlu ada Komite Suporter di PSSI, sehingga PSSI bisa menjadi arbitrator atau fasilitator proses mitigasi dan atau resolusi konflik antar suporter,” ungkapnya

Wahyudi menambahkan, posisi Komite Suporter harus diisi oleh kalangan profesional yang bekerjasama dengan universitas atau lembaga yang punya perhatian khusus pada sepak bola dalam negeri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan