Lanjut Wahyudi, ia juga meminta calon ketua umum PSSI mampu menghadirkan gagasan dan program dalam pengelolaan sistem sepak bola agar tidak menimbulkan kecurigaan dan kekecewaan, baik bagi suporter maupun klub, seperti halnya kepemimpinan wasit sebagai pengadil lapangan yang adil.
“Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sistem sepak bola nasional dalam semua jenjang sehingga tidak menimbulkan syak wasangka, ataupun fitnah,” ucapnya.
Selain itu, Wahyudi juga mendorong para pemilik klub untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengedukasi para suporternya agar tertib, saling menghormati dan toleransi dengan suporter lainnya.
“Perlu ada CSR dari pemilik klub untuk kegiatan literasi suporter,” pungkas Wahyudi