FAJAR.CO.ID, ANKARA--Gempa mengguncang Turki dengan kekuatan 7,4 Magnitudo (M). Seorang warga Sulsel dikabarkan jadi korban.
Gempa ini berlokasi di bagian Timur Kota Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Salah seorang mahasiswa Indonesia asal Kabupaten Bone yang menempuh pendidikan di Turki, Andi Muh Farid Fausan Bate, mengaku tinggal di Kota Sakarya. Berada di bagian Barat jauh dari lokasi gempa. Sekitar 1.000 kilometer, saat naik bus bisa ditempuh sekitar 11 jam.
Gempa terjadi pukul 04.00 dini hari waktu setempat, Senin, 6 Februari.
“Gempanya secara spesifik itu terjadi bagian Timur Turki yang menjadi pusat episentrum gempa. Kotaku (Zakaria) tidak merasakan gempa karena memang agak jauh,” ujarnya kepada FAJAR, malam tadi.
Sejak pagi, tim SAR dari berbagai kota diimbau mengerahkan personel melakukan evakuasi di area episentrum gempat. Selain itu , pihak Kedutaan Besar Indonesia di Turki telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tetap tenang.
“Untuk imbauan informasi, pihak Kedutaan Besar Indonesia di Turki menggunakan media kanal Instagram. Mengimbau pertama mematuhi aturan setempat, melakukan evakuasi yang terdampak gempa, dan monitor perkembangan gempa dan tenang jangan panik,” jelasnya.
Masih ada potensi susulan gempa. Warga Turki saat ini masih khawatir terkait masih adanya energi gempa ke arah barat.
“Tapi berdoa yang terbaik dan tidak ada lagi gempa susulan. Ini gempanya intensi setelah terjadi magnitudo 7,4, setiap 15 menit dan 8 jam selalu gempa magnitudo sekitar 3 sampai 5. Ini cukup mengkhawatirkan masih ada energi yang tersisa,” ujar mahasiswa Sakarya University angkatan 2019 itu.