FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan keadaan darurat yang terjadi di negaranya.
"Kami mengumumkan 10 provinsi tempat gempa terjadi sebagai zona bencana yang efektif dalam kehidupan umum," umar Erdogan dikutip dari unggahan twitternya, @RTErdogan (7/2/2023).
Dikatakan Erdogan, keadaan darurat selama 3 bulan di 10 provinsi yang dilanda gempa besar yang telah merenggut ribuan nyawa.
Dia mengatakan, pemerintah Turki fokus pada penyelamatan dan pemulihan pascagempa.
"Agar kegiatan SAR dan pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan dengan cepat, kami telah memutuskan untuk mendeklarasikan Keadaan Darurat selama 3 bulan di 10 provinsi sesuai dengan Pasal 119 UUD," tukasnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan dirasakan hingga Suriah pada Senin (6/2/2023). Guncangan juga turut dirasakan hingga ke Greenland yang sangat jauh.
Puluhan negara, mulai dari Ukraina hingga Selandia Baru berjanji mengirimkan bantuan untuk Turki dan Suriah. Suhu dingin yang membekukan semakin memperlambat upaya pencarian dan penyelamatan korban.
Sejumlah kehancuran terparah ada di area dekat pusat gempa, yakni antara Kahramanmaras dan Gaziantep, di mana seluruh blok bangunan hancur menjadi puing yang menumpuk di bawah timbunan salju. Ada 4.300 orang yang tewas di Turki dan Suriah akibat gempa.
(Muhsin/fajar)