FAJAR.CO.ID, NDUGA - Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri membantah adanya insiden penyanderaan terhadap 15 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Eginaus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Irjen Mathius mengatakan belasan pekerja itu diamankan oleh pendeta di Distrik Paro.
"Semua 15 pekerja tidak pernah disandera, semua diamankan oleh pendeta di Paro," kata Mathius saat dikonfirmasi, Rabu (8/2).
Jenderal bintang dua itu memastikan saat ini belasan pekerja tersebut telah berada di Timika guna pemeriksaan kesehatan. Kronologis Mathius mengatakan pada 4 Februari lalu, KKB memang mendatangi Distrik Paro.
Sebab, mereka mencurigai belasan pekerja yang hendak membangun puskesmas itu dicurigai sebagai anggota TNI.
"Kelompok itu datang, yang mereka mencurigai bahwa 15 pekerja yang akan membangun bangunan puskesmas di Paro itu ada anggota TNI atau BIN di dalam," ucap Mathius.
KKB pun melakukan pemeriksaan terhadap belasan pekerja yang membangun puskesmas itu.
"Memang ada lima orang yang tidak ada identitasnya, tidak ada identity card-nya, sehingga, mereka menahan," kata Mathius.
Pihak kepolisian pun melakukan koordinasi dengan Bupati Papua guna melakukan evakuasi terhadap belasan bekerja tersebut. "Sehingga, kami meminta kepada kapolres berkoordinasi dengan bupati, karena kami tahu watak mereka, untuk segera dievakuasi, dikeluarkan dari Paro. Kami tidak mau ada pembantaian," kata Mathius.
Setelah kejadian, pada 4-6 Februari, aparat kepolisian mengadakan rapat di Timika dengan strategi bila ada pesawat masuk ke Distrik Paro digunakan untuk membawa para pekerja dari lokasi.