Lantas, Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 itu masuk ke wilayah Distrik Paro pada Selasa, 7 Februari kemarin.
Pesawat dengan pilot Kapten Philips M, berkebangsaan Selandia Baru itu membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi.
"Setelah turun pesawatnya ditahan, tidak boleh terbang, karena mereka juga mungkin kami evakuasi keluar," kata Mathius.
Menurut Mathius, sejatinya insiden pembakaran Pesawat Susi Air setelah belasan pekerja dievakuasi dari Distrik Paro.
"Mereka sudah keluar dahulu, barulah pesawat ditahan termasuk pilot," kata Irjen Mathius.
Mathius mengatakan pihaknya berterima kasih kepada pendeta yang mengamankan belasan pekerja tersebut.
"Kami memang sangat berterima kasih kepada pendeta, karena tahu ada kejadian itu, langsung dibawa keluar para pekerja itu, karena takut ada korban para pekerja," kata Mathius.
Sebelumnya, Pesawat PK BVY milik maskapai penerbangan Susi Air dibakar KKB di Distrik Paro Kabupaten Nduga, Papua Tengah, Selasa (7/2) pagi.
Seusai membakar pesawat tersebut, KKB pimpinan Egianus menyandera Philips Max Marthin warga berkebangsaan Selandia Baru. (jpnn/fajar)