Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20 Ribu Jiwa, Indonesia Kirim Dokter dari Sulsel

  • Bagikan
Grafis gempa Turki

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Turki membutuhkan bantuan. Termasuk tenaga medis. Indonesia akan segera mengirim tenaga medis.

Terutama dokter ahli tulang. Banyaknya bangunan ambruk menyebabkan banyak korban patah tulang akibat gempa 7,8 Magnitudo (M) itu.

Sekadar diketahui, gempa yang menyebabkan likuefaksi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala (Sulawesi Tengah) 2018 berkekuatan 7,4 M. Artinya, gempa Turki jauh lebih besar, dengan prediksi korban jiwa bisa tembus 20 ribu jiwa.

Pascagempa, para korban membutuhkan tenaga medis. Khususnya dokter spesialis ortopedi. Otoritas Turki juga secara resmi telah meminta bantuan. Karenanya, Indonesia akan mengirim bantuan, termasuk dokter.

"Info saat ini yang berangkat ahli bedah ortopedi. Satu dari Surabaya, dan dua dari Makassar," beber kata Spesialis Ortopedi dan Traumatologi asal Sulsel, dr Muhammad Sakti SpOT, kepada FAJAR, Selasa malam, 7 Februari.

Info yang beredar, dari Surabaya dr M Hardian Basuki SpOT, sementara dari Makassar ada pula nama dr Phetrus Johan SpOT. FAJAR sempat menemukan nama usulan selain Sakti, Hardian, dan Phetrus, yakni dr Jainal Arifin SpOT(K), namun belum terkonfirmasi akan berangkat.

Untuk tahap awal pascagempa besar ini, Turki membutuhkan ahli bedah ortopedi karena banyaknya kasus trauma patah.

"Kami berangkat atas nama Indonesia, dengan koordinasi pusat krisis kesehatan Kementerian Kesehatan RI," sambung Sakit.

Permintaan tenaga medis itu diajukan dari pusat, berdasarkan surat permintaan bantuan dari Pemerintah Turki. Jika jadi, tim medis dari Universitas Hasanuddin (Unhas) akan berangkat hari ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan