FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Demokrat dorong Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) maju dalam Pilwali Makassar 2024.
Dorongan itu datang dari Sekretaris DPC Demokrat Makassar Fatma Wahyuddin dan Ketua Bappilu Demokrat Makassar Faisal Ibnu.
“Saya berterima kasih kepada Bu Fatma, Sekretaris DPC Partai Demokrat. Memang ada beberapa kader, Ketua Bappilu sendiri yang meminta bagaimana nanti gerakan-gerakan pemenangan, mendorong saya untuk maju di Pilkada di kota Makassar,” ucapnya, belum lama ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini mengatakan, sejauh ini masih berfokus pada persiapan pileg.
“Insya Allah apa yang menjadi usulan ibu Fatma dan Bappilu serta teman-teman akan saya pegang amanah itu baik-baik. Tapi biar saya bekerja untuk partai terlebih dahulu. Tahapan ini baru nanti saya akan. Apalagi kalau menang Demokrat,” ujarnya.
Demokrat Makassar sendiri menargetkan bisa menguasai minimal 8 kursi.
“Semua partai pasti menargetkan itu. Tapi ada memang kewajaran untuk bisa meraih. Perjuangannya kan pasti ada,” tandas Ketua Banggar DPRD Makassar ini.
Sebelumnya, sejumlah tokoh digadang-gadang maju sebagai penerus Danny Pomanto sebagai orang nomor satu di Makassar. Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo salah satunya.
Politisi NasDem itu mulai bergerak keliling Kota Makassar dengan program jalan santai. baliho pria asal Lakkang sudah tersebar di sudut-sudut Kota Makassar.
Selanjutnya ada nama Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi. Istri Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) punya peluang besar mengingat status jabatannya kini.
Dukungan Partai Gerindra dan NasDem di Pilwali 2020 lalu, Danny dan Fatma memperoleh 218.908 suara, dengan persentase 41,3 persen. Pasangan dengan tagline Adama ini memimpin perolehan suara di 14 kecamatan di Kota Makassar.
Danny-Fatma mengalahkan tiga pesaingnya, yakni Munafri Arifuddin-Rahman Bando, Syamsu Rizal-Fadli Ananda, dan Irman Yasin Limpo-Zunnun Halid.
Kemudian ada nama Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin atau akrab disapa Appi. Mantan bos PSM Makassar ini merupakan wajah lama dalam kontestasi politik di Makassar.
Dua kali bertarung di Pilwali Makassar, dua kali pula dia harus menanggung kekalahan. Pada periode 2018, kala itu Appi berpasangan dengan Rachmatika Dewi (Cicu) harus kalah dari kotak kosong.
Hari perhitungan suara, 27 Juni 2018 semua orang tersentak, pundi-pundi suara kotak kosong di Makassar mengalir deras. Berdasarkan hasil rekapan dari KPU Kota Makassar per kecamatan, kotak kosong menang atas pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Sengketa Pilwali ini sempat dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh pasangan Appi-Cicu. Namun, suara kotak kosong di gedung MK ini tetap nyaring berbunyi. Dalam putusan MK, disebutkan perolehan suara Appi-Cicu adalah 264.245 suara. Sedangkan perolehan suara yang 'tidak setuju' (kolom kosong) adalah 300.795 suara.
Jadi perbedaan perolehan suara antara pemohon dan suara yang 'tidak setuju (kolom kosong) adalah 300.795 suara - 264.245 suara = 36.550 suara atau lebih dari 2.825 suara.
Namun Appi tidak menyerah, dia maju lagi di Pilwali 2020 lalu. Namun Danny Pomanto berhasil mengalahkan menantu mantan Wakil Ketua MPR, Aksa Mahmud itu.
KPU Kota Makassar mengumumkan, paslon Danny-Fatma menang di Pilkada Kota Makassar 2020. Berdasarkan hasil akhir rekapitulasi penghitungan suara tingkat KPU Makassar pada 15 kecamatan, pasangan nomor urut 1 menang. Bahkan unggul secara signifikan di 14 kecamatan. Total perolehan sebanyak 218.908 ribu suara, dengan persentase 41,3 persen.
Atas perolehan suara ini, Danny-Fatma berhasil menyingkirkan rivalnya, pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando yang hanya memperoleh 184.094 suara atau 34,7 persen.
Kemudian, pasangan Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda meraih 100.869 suara, atau setara dengan 19,0 persen dan paslon Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin NH (25.817 suara atau 4,9 persen).
(selfi/fajar)