FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Di tengah sibuknya partai politik (parpol) lain bermanuver menuju pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024, PDIP masih berdiam diri.
Tidak ada deklarasi calon presiden, tak ada riak bentuk koalisi. Parpol pemenang pemilu 2019 ini masih tak ingin mengikuti riak parpol lain.
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prof Saiful Mujani mengatakan, PDIP satu-satunya parpol yang dapat mengusung sendiri capresnya tanpa berkoalisi.
“Kalau PDIP tidak berkoalisi dengan partai lain dan tidak mengajak tokoh lain, PDIP akan tersingkir,” jelasnya, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).
Karena itu, lanjut Saiful, bagi PDIP, berkoalisi dengan partai lain adalah sebuah kebutuhan politik yang tak bisa dihindarkan. Pemilih, menurut dia, kenyataannya lebih melihat koalisi antar-partai memiliki nilai yang penting. Koalisi bisa dibangun dengan tokoh siapa pun atau dengan partai mana pun.
“Kalau sama-sama kader dari partai yang sama itu kemungkinan akan ditinggalkan oleh pemilih dan menjadi tidak kompetitif dalam pilpres,” kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tersebut.
Saiful menambahkan bahwa jika PDIP mengusung kader sendiri tanpa berkoalisi, maka kemungkinan besar suara dukungan untuk Capres-cawapres mereka hanya datang dari kader atau pendukung PDIP.
“Pesan dari pemilih secara umum adalah bahwa PDIP tidak bisa sendiri untuk memenangkan pilpres. Pengalaman selama ini memang demikian, harus dengan cara koalisi,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)