FAJAR.CO.ID, LONDON—Martin Odegaard diklaim sebagai salah satu bintang muda yang potensinya sudah muncul sejak remaja. Terbukti kini ia sudah jadi kapten Arsenal di usianya yang baru 24 tahun.
Akan tetapi, banyak yang menyebut ia gagal menunjukkan potensinya selama di Real Madrid. Dan kini, gelandang serang Norwegia itu memberikan penjelasan panjang lebar.
Datang ke Madrid di usia 16 tahun, ada harapan besar yang diletakkan di pundak Odegaard. Namun, harapan itu gagal, karena ia meninggalkan klub secara permanen untuk Arsenal pada 2021, setelah hanya delapan penampilan La Liga dan lebih banyak dipinjamkan.
Dalam wawancara dengan The Players’ Tribune, Odegaard memulai dengan merinci alasannya memilih Los Blancos pada 2015. Selain statusnya sebagai jawara Eropa, ia menyebut ada faktor Isco dan Zinedine Zidane.
“Mereka adalah juara Liga Champions dengan pemain terbaik di dunia. Saat itu, saya menyukai Isco, dia sangat lembut dalam menguasai bola. Hal yang sangat penting tentang tawaran Madrid adalah bahwa mereka memiliki tim B di mana mereka dapat segera memainkan sepakbola kompetitif. Dan pelatih tim itu? Zinedine Zidane,” jelasnya dikutip dari Football Espana.
Waktunya di ibu kota Spanyol dianggap sangat mengecewakan, dan dia mengakui bahwa media berperan dalam kegagalannya di Real Madrid. Ia mengaku mendapat perlakuan tak adil.
“Pers menganiaya saya karena tidak segera memenuhi harapan. Saya adalah sasaran empuk. Jika Anda benar-benar mengenal saya, Anda tahu saya banyak tersenyum, tetapi saya pikir dari luar terkadang wajah saya terlihat lebih pemarah daripada saya sebenarnya. Mungkin jika saya orang Spanyol, mereka akan memberi saya lebih banyak waktu untuk tumbuh dewasa,” jelasnya.
Menurutnya, ia tidak bisa mengeluarkan seluruh potensinya di Madrid. “Saya lebih khawatir untuk tidak membuat kesalahan daripada benar-benar memainkan permainan saya. Permainan saya selalu tentang membuat perbedaan dan memainkan umpan yang sulit,” ujarnya.
Di Arsenal, ia mengaku bisa melakukan yang terbaik. “Saya bisa mengerti mengapa itu terjadi sekarang. Saya masih kecil, tetapi saya telah belajar bahwa Anda harus kejam. Anda tidak harus peduli. Anda harus menunjukkan diri Anda yang sebenarnya di lapangan,” tegasnya. (amr)