Nilai jual beras dari organik pun lebih mahal dibanding beras biasa. Saat ini beras organik di kisaran Rp20.000 perkilogram. Sebagai perbandingan beras biasa di Bungku dijual sekitar Rp10.000 perkilogram.
“Saat ini beras kami langsung dibeli PT Vale untuk kebutuhan mereka dan beberapa pejabat daerah yang makan beras organik. Itu pun kami belum bisa memenuhi semua permintaan,” sebutnya.
Dirinya bersama petani lainnya mengaku sangat bersyukur dapat pendampingan dari PT Vale. Kini biaya produksi bisa ditekan hingga 50 persen dengan hasil panen yang meningkat 30-50 persen.
Lebih Sehat

Anggota kelompok tani binaan PT Vale, Ruding mengatakan salah satu kelebihan beras organik adalah lebih sehat. Sebab ditanam tanpa bahan kimia.
“Sekarang kami rasakan juga dampak kesehatan bagi keluarga. Sudah jarang sakit-sakitan,” kata Ruding.
Ruding mengisahkan awalnya tak banyak petani yang mau gabung untuk bertani pakai metode SRI. Apalagi cara konvensional selama ini menurut petani lebih mudah dan cepat.
“Tapi berkat pelatihan, kami yang awalnya awam kini jadi cerdas. Contoh soal pupuk, biayanya bisa turun sampai 90 persen,” ungkap Ruding.
Hal yang sama dibeberkan Faisal, anggota kelompok tani yang ditemui saat sedang mengolah sawahnya di Desa Ululere. Dia bilang kakinya tak gatal-gatal lagi selama tak menggunakan pupuk kimia dan pestisida.
“Lebih enakan pakai metode organik. Ini semua rumput dan jerami kami tidak bakar, karena jadi pupuk kompos nanti,” kata Faisal sambil mengoperasikan hand traktor di sawahnya.