Fenomena MJO, Sulsel Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang hingga 16 Februari

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — BMKG mengeluarkan peringatan dini di Sulsel. BMKG memprediksi cuaca ekstrem mulai 12-16 Februari mendatang.

Hal ini berdasarkan keterangan resmi nomor B/ME.02.04 026/KBB4/11/2023.

Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A mengatakan, monitoring dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.

Terpantau adanya Tekanan Rendah (Low Pressure Area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.

Madden Julian Oscillation (MJO) disebut berada pada kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.

MJO pada umumnya merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Dia mengatakan, model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70 - 90 %).

“Prakiraan tanggal 12 — 16 Februari 2023, hujan dengan Intensitas Lebat - Sangat Lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Kab/Kota. Pinrang, Pare-Pare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar. Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah meliputi Kab. Sidrap, Soppeng, Gowa. Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan meliputi Kab. Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Kepulauan Selayar. Wilayah Sulawesi Selatan bagian timur meliputi Kab. Bone, Sinjai. Serta Potensi Angin Kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan,” ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan.

Gelombang dengan kategori Sedang (Gel. 1,25 — 2,5 m) diperkirakan terjadi di Perairan Pare-pare, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan barat Kep. Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan, Perairan timur Kep. Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate — Kalaotoa bagian utara, dan Perairan P. Bonerate — Kalaotoa bagian selatan.

Gelombang dengan kategori Tinggi (Gel. 2.5 — 4,0 m) di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, dan Laut Flores bagian timur.

Lebih jauh, dikeluarkan peringatan dini untuk kabupaten/kota Pinrang, Pare-Pare, Sidrap, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar.

BMKG mengharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan_ keterlambatan jadwal penerbangar/pelayaran.

“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” tandasnya. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan