FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, terancam krisis bahan pokok. Pasalnya, aset transportasi menuju dan ke kepulauan tersebut mengalami kesulitan lantaran ombak kencang.
"Tidak ada kapal ke Makassar, warga pulau terjebak," kata Erika, salah satu warga Kodingareng, Selasa, 14 Februari 2023.
Berbeda dengan 12 kecamatan di Kota Makassar yang terdampak banjir secara merata selama 10 jam pada Senin, 13 Februari 2023, Pulau Kodingareng justru tak terdampak banjir.
Kondisi itu berbeda dengan kejadian pada akhir tahun 2022, di mana Pulau Kodingareng terdampak banjir parah.
Erika menilai, bila dalam beberapa hari ombak masih kencang, warga akan kehabisan bahan pokok. Ia pun berharap ada perhatian dari Pemerintah Kota Makassar. "Ombak tinggi sekali, angin kencang terus," tuturnya.
Bila dalam keadaan normal, warga Pulau Kodingareng tiap hari ke kota untuk membeli keperluan bahan pokok.
"Tiap hari beli sayur-sayuran, tabung gas, kalau beras palingan 3-4 hari," tuturnya.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah, memastikan kondisi ini masih akan berlangsung hingga tanggal 16 Februari mendatang.
"Hingga tanggal 16 Februari, itu masih berpeluang terjadi hujan kategori lebat, hingga sangat lebat," imbuhnya.
Intensitasnya mencakup 101 hingga 151 mm. Pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi ini di mana akan terjadi pasang air laut, ombak tinggi, angin kencang, hingga hujan lebat.
"Jadi ada indikasi dinamika atmosphere, yang pertama daerah tekanan rendah di Utara, atau bagian barat Australia ini sementara lagi aktif-aktifnya terbentuk low pressure area," jelas Hanafi.
Dia mengatakan masih terjadi fluktuasi perkembangan di mana setelah ini hilang akan kembali muncul di titik lain.
Kemudian ada sirkulasi 40 harian sedang aktif di wilayah IV Makassar dan sekitarnya ini juga memengaruhi terbentuknya awan hujan.
Selanjutnya kelembaban udara yang cukup basah di permukaan, sekitar 70 hingga 80 persen. Belum lagi adanya Monsun dingin Asia, di mana sempat tertahan beberapa hari, sempat aktif dan terlihat.
"Dari inilah kita kemudian membuat prediksi dari tanggal 12 sampai dengan 16 Februari," jelasnya.
Adapun titik dengan intensitas hujan lebat hingga ekstrim ini akan terjadi di Sulsel bagian Barat, meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar dan Takalar.
Bagian tengah mencakup Sidrap, Soppeng dan Gowa, untuk bagian selatan mencakup Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Selayar, serta timur mencakup Sinjai dan Bone.
"Jadi hampir menyeluruh. Kecuali untuk wilayah bagian Utara itu tidak begitu signifikan, dampak dari hasil analisis yang telah kita sampaikan tersebut," katanya.
Untuk gelombang tinggi, kata Hanafi, juga perlu diwaspadai sebab adanya potensi angin kencang dengan skala lebih dari 15 knot, itu membentuk ketinggian gelombang signifikan.
Yaitu dari kriteria gelombang laut moderat, antara 1,5 sampai 2,5 m. Itu bisa terpantau di perairan sekitar Parepare, spermonde Pangkep, Barat Kabupaten Selayar, Perairan Sabalana, teluk Bone bagian Utara dan Selatan.
Selanjutnya perairan timur kepulauan Selayar, laut Flores bagian Utara, laut Flores bagian Barat, Perairan Bone Rate Kalatoa Bagian Utara dan Selatan.
Ada juga signfikan dengan kategori tinggi, 2,5 sampai 4 meter itu diperkirakan di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Spermonde Pangkep bagian Barat, Perairan Spermonde Makassar bagian Barat, Laut Flores bagian Timur.
"Inilah yang harus kita waspadai, dengan kondisi dari tanggal 12 lalu hingga 16," katanya.
Kemudian dia juga menghimbau adanya potensi banjir rob. Pasang air laut, kata dia, terjadi pada malam hari, apabila dengan kondisi gelombang tinggi ditambah gelombang pasang ini mesti menjadi kewaspadaan bersama.
Menurutnya, puncak musim hujan telah diprediksi akan terjadi di bulan ini sehingga daerah diminta bersiap.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan ada 11 wilayah kepulauan di Makassar. Ia mengatakan saat ini wilayah kepulauan dalam kondisi aman dari banjir.
"Saya dapat laporan dari Lurah Kodingareng, itu baik-baik saja," sebutnya. (Arya/Fajar)