"Kita sama-sama warga negara Indonesia, kalau kalian berhak menafsirkan anti Pancasila, orang lain punya hak mengatakan kalian anti Pancasila. Pengajian ust. Hanan attaki kalian bubarin demi apa? Ngaku pancasilais tapi anti keragaman," cuap akun @AlMawardin7.
"Ustadz Hanan Attaki punya gaya dakwah yang nyambung dengan bahasa kaum millenial untuk menjawab problem2 mereka, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh ulama2 NU. Kalau sikap Ansor ini diteruskan, kaum millenial justru makin menjauhi NU," tulis akun lainnya.
Terkait fitnah dan tuduhan dirinya ada hubungan dengan HTI, beberapa waktu lalu Ustaz Hanan Attaki telah melakukan klarifikasi melalui video ke JawaPos.com (grup FAJAR), Hanan Attaki menjelaskan bahwa tuduhan itu tidaklah benar.
"Jelas keliru, ini jelas salah, dan bahkan cenderung mengarah kepada fitnah karena tidak berdasarkan realitas ataupun fakta,’’ ujarnya.
Menurut Hanan, kenyataannya dirinya bukanlah anggota HTI. Jangankan menjadi anggota struktur, simpatisan juga bukan. Sejak pulang dari Mesir, dia menyebut tidak tergabung dalam organisasi manapun, selain membuat organisasi dakwah anak muda. Yakni, dakwah pemuda hijrah.
"Saya berakidah Asyari, saya mengambil mazhab Syafi’i, karena saya belajar di Al Azhar, dan dulu pernah nyantri selama 6 tahun ketika masih di Aceh. Sehingga tidak ada hubungan sama sekali antara saya dengan HTI,’’ ungkapnya.
Fakta lain, sambung Hanan, setiap kali membuat tablig akbar di luar masjid, pihaknya pasti meminta panitia untuk dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama. Kenapa? "Karena itu kita syiarkan dari awal. Dulu mungkin tidak biasa tablig akbar ada Indonesia Raya itu, baru akhir-akhir ini mulai diikuti beberapa pendakwah atau ustaz lain,’’ paparnya. (bs-sam/fajar)