FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perhelatan Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah Sulsel ke-40 tak lama lagi dilaksanakan di Kab. Enrekang. Jika tidak ada halangan, Muswil akan diselenggarakan pada 3 - 5 Maret 2023 mendatang.
Menjelang pelaksanaan musyawarah tertinggi di tingkat Provinsi ini, sejumlah nama digadang-gadang masuk formatur 13 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel periode 2023-2028.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, keilmuan dan profesi. Nama-nama mereka sudah santer disebut dan didiskusikan di kalangan PD Muhammadiyah se-Sulsel sebagai peserta Musywil Muhammadiyah ke-40 di Enrekang.
Di antara sejumlah nama yang disebut mendapat dukungan kuat dari peserta Musywil Muhammadiyah, terdapat 2 nama mantan Rektor UIN Alauddin Makassar dan saru mantan Rektor Unismuh Makassar.
Dua nama mantan Rektor UIN Alauddin Makassar adalah Prof. Dr. H. Qadir Gassing dan Prof. Dr. H. Musyafir Pababbari santer disebut sebagai calon pimpinan.
Selain kedua mantan Rektor UIN Alauddin Makassar ini, juga santer disebut nama Prof. Dr. Abd. Rahman Rahim mantan Rektor Unismuh Makassar dan guru besar UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad.
Berikut ini nama-nama kandidat yang santer dibicarakan masuk sebagai Formatur 13 PW Muhammadiyah Sulsel :
- Prof. Dr. H. Qadir Gassing
- Prof. Dr. H. Musyafir Pababbari
- Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad
- Prof. Dr. Abd Rahman Rahim
- Dr. H. Ramli Haba, SH, MH
- K. H. Ahmad Tawalla
- H. Abdul Rachmat Noer, SE, MM
- Dr. Ir. H. Syaeful Saleh, M. Si
- Dr. Pantja Nurwahidin, SPd, M. Pd
- Drs. Chaeruddin Hakim, M. Pd
- Dr. M. Jamil Misbah, SH, MH
- Dr. H. Mawardi Pewangi, S. Ag, M. Ag
- Drs. Kamaruddin Moha, M. Pd
Wajah Baru
Munculnya nama-nama yang beredar di kalangan warga Muhammadiyah ini mencerminkan desakan untuk lahirnya wajah baru kepemimpinan di tubuh PW Muhammadiyah Sulsel.
Salah seorang pimpinan Muhammadiyah di daerah yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan harapan pengurus PWM Sulsel periode 2023 - 2028 tidak lagi didominasi dengan wajah lama. "Alasannya, mereka itu sudah beberapa periode duduk sebagai pimpinan," ujarnya.
Selain harapan lahirnya kepengurusan yang didominasi wajah baru oleh kader yanng memiliki kompetensi, integritas dan pengalaman organisasi, warga Muhammadiyah Sulsel juga menginginkan tidak adanya rangkap jabatan pimpinan persyarikatan dengan amal usaha Muhammadiyah.
Masalah ini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan peserta Musywil Muhammadiyah menjelang perhelatan musyawarah akan akan dilaksanakan awal bulan Maret 2023.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Kota Makassar Dr. H. Usman Lonta menyatakan pentingnya peserta Musywil Muhammadiyah mencoret nama kandidat yang tidak memenuhi kriteria sesuai yang diatur dalam AD dan Tata Tertib Pemilihan.
"Saya berharap peserta tidak hanya memilih kader yang layak dan pantas menjadi pimpinan tetapi juga berani mencoret dan menolak kandidat yang tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam AD/ART Muhammadiyah," ujar Usman Lonta anggota DPRD Sulawesi Selatan. (rls)