"BRIN telah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR dan beberapa pengelola waduk," katanya.
Di antaranya pengelola waduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, DAS Cascade Citarum, dan Danau Toba untuk melaksanakan operasi TMC. Dia menegaskan misi TMC untuk mengantisipasi defisit air pada musim kemarau 2023.
Melalui teknologi tersebut, diharapkan bisa memaksimalkan proses terjadinya hujan pada awan-awan yang tumbuh di sekitar waduk. Hujan hasil TMC akan lebih besar intensitasnya dibandingkan dengan hujan alami tanpa intervensi TMC. Sehingga diharapkan volume air yang dihasilkan juga akan lebih besar.
Kholiq menambahkan, TMC di sejumlah waduk akan dilaksanakan pada masa peralihan. Yaitu dalam kondisi daya tampung waduk masih mencukupi dan awan-awan potensial layak semai masih tersedia.
Misi hujan buatan saat kemarau juga untuk membasahi lahan gambut. Sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut. Selain itu hujan buatan juga untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang sudah terlanjur terjadi. (gih/wan/jpg/zuk/fajar)