Sejarah Isra Mi’raj, Perjalanan Satu Malam Ajaib Menghadap Allah

  • Bagikan
Isra mi'raj

FAJAR.CO.ID -- Tahun ini peringatan Isra Mi'raj 1444 H jatuh pada Sabtu (18/2/2023). Isra dan Mi'raj juga dikenal sebagai Al-Isra' wal-Mi'raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Ini mengacu pada perjalanan satu malam ajaib Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Palestina, dan kemudian ke Sidratul Muntaha.

Menurut tradisi Islam, perjalanan itu terjadi pada hari ke-27 bulan Islam Rajab, yang kira-kira sama dengan tanggal 13 April dalam kalender Masehi.

Perjalanan dimulai ketika malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW ketika dia sedang tidur, dan membawanya ke masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Dari sana, Rasul naik ke surga bertemu dengan beberapa nabi, dan akhirnya bertemu dengan Allah.

Perjalanan tersebut dianggap sebagai pengalaman spiritual dan mistis yang melambangkan kedekatan Nabi Muhammad SAW dengan Allah, dan pentingnya Yerusalem dan masjid Al-Aqsa dalam tradisi Islam.

Itu dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia dengan doa khusus, pembacaan Alquran, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Kisah ini dimuat dalam ayat Al-Quran yaitu Q.S Al-Isra ayat 1.

“Maha Suci Allah yang memimpin hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjid Al Haram ke Al Masjid Al Aqsa yang Kami berkahi di sekelilingnya untuk menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Isra: 1).

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyah 1 Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur Kiai Wafiyul Ahdi, Isra’ Mi’raj itu adalah perjalanan spiritual, termasuk di dalamnya adalah hiburan dari Allah kepada Nabi Muhammad setelah beliau mengalami masa atau tahun kesedihan ('amul huzni) sepeninggal Abi Thalib dan Sayyidah Khadijah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan