Namun, drama belum berakhir. Yunus kemudian memutuskan untuk mundur. Dengan begitu, posisinya digantikan Amali.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari wakil ketua umum PSSI. Saya harus mengukur diri. Saya tidak lebih baik dari Pak Amali. Saya tahu betul bagaimana kontribusi beliau terhadap sepak bola Indonesia,” ucap Yunus.
Sementara itu, Amali yang sebelumnya pasrah tidak terpilih kembali semringah. Sebagai wakil ketua umum, Amali akan berusaha keras menjalankan visi dan misi ketua umum PSSI.
“Wakil ketua umum PSSI dan anggota Exco PSSI tidak memiliki visi-misi. Hanya ada visi-misi ketua umum. Kami akan membantu ketua umum menjalankan visi-misinya,” ucap pria asal Gorontalo itu.
Lalu, bagaimana jabatannya sebagai Menpora? ”Saya akan melapor kepada Pak Presiden. Tunggu saja dulu. Jangan cepat-cepat. Tunggu saja satu-dua hari. Saya akan menyerahkan kepada presiden. Sebab, saya merupakan pembantu presiden,” tegas politikus Partai Golkar tersebut.
Meski perolehan suaranya di bawah Ratu Tisha, hasil KLB kemudian memutuskan Amali sebagai wakil ketua umum I PSSI. Alasannya, lebih lama pengalaman di sepak bola.
Terlepas dari dinamika yang terjadi dalam KLB PSSI, Iriawan mendoakan PSSI sukses di bawah komando Erick. Dia optimistis Erick mampu memajukan organisasi PSSI.
Secara terpisah, Presiden Jokowi berharap terpilihnya ketua umum PSSI yang baru akan memberikan dampak bagi dunia sepak bola Indonesia. ”Saya harapkan dengan ketua yang baru nanti terjadi reformasi total,” katanya.
Dengan adanya ketua baru, persepakbolaan Indonesia diharapkan menjadi hidup dan eksis di internasional. ”Paling tidak ASEAN bisa, kemudian Asia,” imbuhnya. (jpc/fajar)