"Jelas keliru, ini jelas salah, dan bahkan cenderung mengarah kepada fitnah karena tidak berdasarkan realitas ataupun fakta,’’ ujarnya.
Menurut Hanan, kenyataannya dirinya bukanlah anggota HTI. Jangankan menjadi anggota struktur, simpatisan juga bukan. Sejak pulang dari Mesir, dia menyebut tidak tergabung dalam organisasi manapun, selain membuat organisasi dakwah anak muda. Yakni, dakwah pemuda hijrah.
"Saya berakidah Asyari, saya mengambil mazhab Syafi’i, karena saya belajar di Al Azhar, dan dulu pernah nyantri selama 6 tahun ketika masih di Aceh. Sehingga tidak ada hubungan sama sekali antara saya dengan HTI,’’ ungkapnya.
Fakta lain, sambung Hanan, setiap kali membuat tablig akbar di luar masjid, pihaknya pasti meminta panitia untuk dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama. Kenapa? "Karena itu kita syiarkan dari awal. Dulu mungkin tidak biasa tablig akbar ada Indonesia Raya itu, baru akhir-akhir ini mulai diikuti beberapa pendakwah atau ustaz lain,’’ paparnya.
Demikian halnya warganet di twitter, mayoritas netizen khususnya yang rutin mendengar ceramahnya membela Hanan Attaki.
"Buat kelompok serrr serrr dan simpatisannya. Bisa jelaskan Ust. Hanan Attaki radikalnya di mana? Apakah karena dia founder Pemuda Hijrah? Apa salahnya berhijrah? Atau karena dia bukan pendukung Jokowi. Coba kasih satu saja cuplikan video ceramahnya biar yakin kalau UHA radikal," tulis akun @bangrojaki.
"Ustadz muda Hanan Attaki, memiliki metode lain dalam berdakwah. Tujuannya untuk merangkul milenial mengenal Islam. Beliau memiliki nama lengkap Tengku Hanan Attaki dan Kutipan ceramahnya kerap kali diputar di media sosial dan viral di kalangan generasi muda," tulis akun @sutanmangara.