Jika Prabowo Inginkan Khofifah, Relakah Cak Imin? Pakar Beri Saran Masuk Akal

  • Bagikan
Prabowo saat bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Istimewa)

Namun, yang sulit menurut Firdaus, mengawinkan keduanya. Sebab, bukan hanya antara dua tokoh. Namun, juga melibatkan partai pengusung.

"Yang sulit itu mengawinkan. Artinya, relakah Muhaimin memberikan karpet merah kepada Khofifah," bebernya.

Firdaus menambahkan, yang sekarang dibicarakan adalah paket.

Jika melihat perorangan, Anies sejauh ini memiliki peluang yang tinggi. Namun, perlu dilihat kembali siapa pasangannya.

"Wakil itu harus mengambil seperti misalnya Jokowi. Kemenangan Jokowi tidak lepas dari kemampuannya mendapatkan suara NU, melalui KH Ma'ruf Amin," tandasnya.

Meskipun sulit dipungkiri, namun Firdaus beranggapan, NU secara politik tetap memiliki daya tarik. Apalagi, karakter politik NU, sami'na wa ata'na terhadap kiai.

"Meskipun tidak bisa diklaim 1 suara tapi kecenderungannya politik santri itu mengikut kepada kiainya. Menarik itu memang Jatim menjadi daerah incaran. Pada akhirnya, Khofifah menjadi rebutan," imbuhnya.

Firdaus menyarankan kubu Prabowo memperhatikan momen yang pas jika ingin meminang Khofifah sebagai bakal Cawapres.

"Yang dihindari adalah, salah peccah (perhitungan). Kalau tiba-tiba, atau proses kawinnya yang tidak tepat momennya. Tetapi kalau kita hitung di atas kertas, Khofifah itu menjadi figur yang diperebutkan," kuncinya. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan