FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Demi melestarikan budaya kuliner, Festival Kuliner dan Kue Tradisional digelar dengan tema Pelestarian Nilai Budaya dari Pangan Lokal Pasca Panen di Pantai Galesong pada Senin, 20 Februari 2023.
Festival yang didukung oleh Dana Indonesiana, LPDP, dan Kemendikbudristek RI ini memamerkan sebanyak 5.000 kue tradisional. Seperti, 250 kue tradisional dodoro dan konte. Kemudian sebanyak 50 jenis kue tradisional yang terbuat dari beras ketan.
Selain kue tradisional, festival ini juga menampilkan budaya Sulsel, seperti Aru tu barani Gowa dan tarian Paddupa.
Pelaksana Program PRP (Pendayahgunaan Ruang Publik) Akdodoro Rina Sakinah mengatakan bahwa Festival Kuliner dan Kue Tradisional Akdodoro ini berangkat dari pemahaman dalam melestarikan nilai-nilai budaya kearifan lokal pasca panen di Desa Bontomanai, Bajeng Barat.
"Untuk bisa sampai di titik ini saya dan beberapa orang yang mendampingi telah di survei oleh tim dari Kemendikbudristek RI pada akhir tahun 2022 kemarin dan berangkat ke Jakarta pada awal tahun 2023 kemarin untuk presentasi. Alhamdulilah berkat doa orang tua saya dan bantuan orang-orang di sekeliling saya akhirnya kita telah sampai di tahap ini, semoga Festival Kuliner dan Kue Tradisional ini mendorong kita semua untuk tetap menjaga budaya lokal," ujar Rina, Selasa (21/2/2023).
Kepala Desa Bontomanai Bahtiar Jalling mengatakan bahwa Festival Kuliner dan Kue Tradisional ini salah satu cara dalam menjaga dan melestarikan budaya-budaya lokal khususnya di Desa Bontomanai.
"Akdodoro setelah panen raya di musim penghujan inilah merupakan salah satu cara dalam melestarikan nilai-nilai budaya sebagai upaya mempertahankan adat dan budaya untuk dilanjutkan, dikembangkan oleh generasi anak cucu di masa yang akan datang," tegas Kepala Desa tiga periode itu.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Nasrun mengatakan, masyarakat Kabupaten Gowa dengan mayoritas suku Makassar memang seyogyanya merawat dan mengembangkan budaya lokal.
"Perlu dan wajib tertanam dalam diri kita semua untuk senantiasa merawat, mengembangkan adat, budaya lokal seperti Akdodoro ini merupakan warisan budaya tak benda agar tetap eksis, lestari di tanah Mangkasarak," ucapnya. (Muhsin/Fajar)