Beberapa akademisi Unhas juga tercatat dalam 65 bakal calon pimpinan Muhammadiyah. Diantaranya mantan Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin Prof. Dr. dr. Budu, Sp.M (K), mantan dekan FKM Unhas dr. Furqan Naiem, M.Sac, Phd, aktivis kemanusiaan Dr. dr. Hisbullah dan anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof. Dr. dr. Bachtiar Murtala, Sp. Rad (K).
Bakal calon pimpinan ini juga mengakomodir tokoh aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah seperti mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel dan Ketua Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) Sulawesi Selatan H. Abdul Rachmat Noer, SE, MM, mantan Ketua Pengurus Wilayah Tapak Suci Sulawesi Selatan Dr. H. Ramli Haba, SH, MH. Juga tercatat dua mantan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel Wahriadi, ST dan Hadisaputra, S.Pd, M. Si.
Ada juga beberapa unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang masuk dalam daftar bakal calon. Diantaranya Ketua PDM Makassar Drs. M. Nurdin Massi, M. Pd, Ketua PDM Luwu Timur, Ir. Firnandus Ali, M. Si, PDM Gowa H. Syahrir Radjab, S. Pd.
Beberapa nama kader juga mendapatkan dukungan dari peserta Musywil Muhammadiyah ke 40. Mereka antara lain Ketua Peradi Makassar Dr. H. Muh. Jamil Misbach, SH, MH, tokoh pendidikan dan budayawan Drs. Chaeruddin Hakim, M. Pd,
pengusaha tambang Ir. Yunan Yusuf Kadir.
Isu Kepempimpinan
Musywil Muhammadiyah Sulsel kali ini diwarnai dengan polemik tentang larangan rangkap jabatan dan pembatasan periodesasi pengurus dan darah segar pimpinan Muhammadiyah.