Islamophobia di Eropa dan Amerika

  • Bagikan
Imam Shamsi Ali

Oleh: Imam Shamsi Ali*

Pada akhir pekan kemarin dilangsungkan sebuah diskusi yang membahas tentang Islamophobia di Eropa dan Amerika Serikat. Dikskusi ini menghadirkan pembicara dari dua benua, Eropa dan Amerika, sehingga disebut “Trans-Atlantic Dialogue”. Dari US selain saya, juga Imam Mustofa, seorang Imam di Texas kelahiran Inggris. Dan dari Eropa hadir sebagai nara sumber Emel El Filker dari Jerman dan Zara Muhamad dari Skotland yang juga Sekjen Council of British Muslim.

Yang menarik juga adalah moderator dari diskusi ini adalah Miryam Francois, seorang TV anchor, film maker, dan aktifis dalam bidang kemanusiaan. Dia adalah seorang wanita Muslimah kelahiran Prancis yang cukup dikenal di kalangan masyarakat Eropa dan Inggris khususnya.

Hampir semua pembicara sepakat bahwa Islamophobia di Barat, Eropa dan Amerika, memang nyata dan dari masa ke masa terus eksis. Dan karenanya upaya untuk menutupi kenyataan ini terus dilakukan dengan mengalihkan perhatian masyarakat dunia. Salah satunya dengan menciptakan situasi di mana masyarakat Muslim justeru terparangkap ke dalam prilaku yang dianggap berbahaya dan ancaman (threat).

Menanggapi realita itu saya kembali menekankan bahwa sesungguhnya hal terbesar yang Umat Islam hadapi saat ini adalah peperangan opini. Bukan peperangan Ukrain vs Rusia. Peoerangan opini inilah yang membentuk persepsi. Dan siapa yang memenangkan peperangan ini merekalah yang akan mengontrol “mindset” (cara pandang) manusia. Dan cara pandang inilah kemudian yang membentuk prilaku terhadap semua hal. Termasuk terhadap agama dan Umat ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan