Kuliah Umum Fisip Unhas Bahas Daerah Perbatasan, Gubernur Kaltara: Kita Harus Lebih Baik dari Negara Tetangga

  • Bagikan
Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin menyelenggaran kuliah umum di ruang Senat Rektorat Unhas lt. 2 pada Jumat (23/2/2023)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah umum di ruang Senat Rektorat Unhas lt. 2 pada Jumat (23/2/2023).

Kuliah umum ini sebagai rangkaian dari Dies Natalis Fisip yang ke 62 dengan tema 'Reformasi Birokrasi Daerah Perbatasan dan Pemekaran'.

Dalam acara ini hadir dua narasumber. Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang, Serta PJ Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad

Kedua wilayah tersebut merupakan wilayah terluar Indonesia yang berbatasan dengan wilayah lain.

Kalimantan Utara berbatasan dengan Malaysia. Sedangkan, Papua Barat Daya berbatasan dengan laut Fasifik.

Seperti diketahui, kedua provinsi merupakan hasil pemekaran dan menjadi wilayah baru. Kaltara berdiri pada 2013 lalu.

Adapun Papua Barat Daya menjadi provinsi termuda Indonesia yang penduduknya hanya berkisar lima ribu jiwa.

Gubernur Kaltara menyamlaikan materi "Reformasi Birokrasi Daerah Perbatasan Kalimantan Utara".

Berdasarkan Peraturan Presiden no 1 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan, wilayah Kaltara turut menggaungkan pembangunan utamanya sebagai wilayah perbatasan.

"Peraturan Presiden no 1 Tahun 2019 untuk percepatan pembangunan merupakab dataran prasarana perbatasan Kaltara juga membangun sarana penunjang seperti bangunan, jalan-jalan sekunder," kata Zainal.

Manurutnya, meski tinggal di daerah perbatasan, pembangunan tidak boleh kalah dengan negara tetangga. Dia mengumpamakan jika Malaysia membangun gedung empat tingkat, maka Indonesia harus enam tingkat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan