Luhut: Berdoa Terus Sampai Lecet Mulutmu, Tapi Tidak Berbuat Baik Nggak Ada Gunanya

  • Bagikan
Luhut Binsar Panjaitan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Luhut Binsar Panjaitan, pensiunan jenderal TNI ini makin bersinar di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Selama satu dekade terakhir, Luhut dipercaya mengemban sederet tugas kenegaraan.

Karakternya yang tanpa basa-basi, cakap dalam mengambil keputusan serta tegas membuatnya jadi orang kepercayaan Jokowi.

Kepercayaan di berbagai posisi itu bukan semata-mata karena faktor kedekatan.

Sebagai asli orang batak, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi itu mengaku dididik menjadi seorang petarung oleh orang tuanya, Bonar Panjaitan dan Siti Frida Naiborhu.

Luhut kecil telah diajarkan untuk selalu bersikap jujur, selaras kata dan perbuatan, serta tak segan menolong yang susah.

“Orang Batak itu hebat, fighter ya. ayah ibu saya didik saya begitu,” ujar Luhut dikutip dari cuplikan video yang diunggah @hitspemudabatak di Instagram, Jumat (24/2/2023).

Walau dididik sebagai petarung dengan segala pencapaian cemerlang, Luhut selalu rendah hati dan tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain.

Kebanyakan orang, kata dia begitu. Sombong. Padahal belum apa-apa.

“Banyak orang Batak itu, atau banyak orang Indonesia juga lah, belum apa-apa sudah rasa dia paling hebat. Nda perlu. Be your self. Karena semua yang di bawah langit ini ada waktunya,” ucapnya.

Pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu menegaskan, pertemanan mesti dipelihara. Sehingga kelak dapat kesulitan, luasnya pertemanan akan memberi jalan keluar.

“Kalau kau bisa tolong orang, tolonglah orang. Saya berkali kali katakan, doa yang terbaik itu adalah membantu orang lain,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan