FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Demokrat masih menyandera Koalisi Perubahan. Deklarasi usungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) secara resmi baru akan dilakukan setelah Anies Rasyid Baswedan menetapkan bakal cawapresnya.
Demokrat sebelumnya telah menyatakan dukungan mendukung Anies yang disampaikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, 26 Januari. Pernyataan dukungan itu baru sebatas penyampaian lisan, belum melakukan deklarasi resmi.
"Deklarasi paripurna atau deklarasi paket komplet akan dilaksanakan setelah Mas Anies menetapkan Bacawapresnya. Ini diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anies. Setelah diputuskan, langsung dideklarasikan," ujar Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi FAJAR, Jumat, 24 Februari.
Kamhar mengakui Koalisi Perubahan semakin mengerucut usai PKS mendeklarasikan Anies sebagai Capres. Niat parpol di dalam koalisi ini membentuk koalisi semakin matang.
"Ini menjadi penanda semakin berkemajuannya ikhtiar pembentukan Koalisi Perubahan," kata Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) ini.
Analis Politik dari Unismuh Makassar Luhur A Priyanto menilai Demokrat menunggu momentum yang tepat untuk deklarasi. Dia yakin Demokrat tak akan berpaling.
"Demokrat tak kan kemana-mana. Partai ini hanya ingin mengkreasi momentum yang menguntungkan," katanya.
Wakil Dekan FISIP Unismuh ini mengatakan politik memang butuh momentum yang tepat untuk mendulang insentif elektoral. Sama seperti sikap Megawati juga di PDIP, yang belum menemukan momentum mengumumkan Capresnya.
Kata Luhur, usai Anies mencukupkan syarat pengusung dengan mengantongi 26 persen kursi parlemen dari tiga partai itu, tantangan selanjutnya adalah menentukan cawapres. Pilihannya harus yang akseptabel di seluruh partai pengusungnya.