FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Papua Barat Daya merupakan sebuah provinsi hasil pemekaran dari Papua Barat.
Wilayah di dalamanya diantaranya Sorong Raya yang terdiri dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.
Adalah Muhammad Musa'ad ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Penjabat Gubernur Provinisi Papua Barat Daya. Ia dilantik Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas nama Presiden Joko Widodo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (9/12/2022) lalu.
Muhammad Musa'ad menyadari provinsi yang dipimpinnya masih seumur jagung yakni usianya baru 80 hari sejak didirikan.
Perlu masukan pikiran, saran, maupun kolaborasi dari tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh dengan reputasi yang baik dan yang berkomimen tinggi memajukan ekonomi.
"Sehingga saya melakukan roadshow menemui tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh yang saya nilai punya reputasi, punya komitmen tinggi, seperti Bapak Andi Amran Sulaiman ini," tutur Muhammad Musa'ad ditemui fajar.co.id di Makassar, Sabtu (25/2/2023) malam.
Ya, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Andi Amran Sulaiman baru saja menerima kedatangan Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad di kantornya, AAS Building, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dikemas dengan acara makan malam bersama, bincang santai, bertukar pikiran dan berbagi inspirasi guna memajukan ekonomi Papua Barat Daya.
Muhammad Musa'ad merasa perlu bertukar pikiran dengan Amran, mantan menteri pertanian era Jokowi-JK sekaligus Founder Tiran Group.
Apalagi saat ini Andi Amran tengah menaruh perhatian serius terhadap pengembangan ekosistem UMKM.
"Kami bertukar pikiran bagaimana menumbuhkan ekonomi dan UMKM di Papua Barat Daya. Provinsi ini adalah yang termuda, usianya masih hampir 80 hari. Butuh pikiran cerdas dan inovasi dari beliau. Kita perlu banyak berguru," ungkap Musa'ad.
Di meja makan sambil menyantap kudapan khas Sulawesi Selatan seperti Ikan Pallumara, Coto Makassar, hingga Sop Saudara, Musa'ad dan Andi Amran membahas berbagai potensi di Papua Barat Daya yang bIsa dikembangkan.
Misalnya saja pengembangan pendidikan vokasi, UMKM, Pemberdayaan sumber daya manusia dan alam, sektor pertanian dimana sagu dan kacang-kacangan menjadi komoditi unggulan.
Lalu sektor peternakan dan potensi ikan yang luar biasa.
Di samping itu, selain Papua Barat Daya juga sebagai pintu gerbang Indonesia untuk Papua, tapi yang jarang diketahui sejatinya Papua Barat Daya merupakan pintu gerbang Indonesia dengan negara-negara pasifik.
"Oleh karena itu kami mengundang Pak Amran datang ke Provinsi Papua Barat Daya. Sosok seperti Amran ini sangat kita butuhkan untuk kemajuan Indonesia ke depan, khususnya Indonesia timur ya. Agar setidaknya Provinsi Papua Barat Daya bisa berkembang. Butuh orang berpengalaman seperti pak Amran. Insya Allah setelah Idul Fitri beliau memenuhi undangan saya untuk berkunjung ke sana," paparnya.
Bukan hanya soal itu, ujar Musa'ad, Amran juga akan membawa tim untuk kerja sosial di sana. Mantan Asisten Pembangunan dan Kesra Provinisi Papua tersebut menegaskan ini bukan pertemuan pertama dan terakhir dengan Amran Sulaiman.
Sementara itu Andi Amran Sulaiman menyebut ketahanan pangan menjadi tolak ukur kesejahteraan suatu bangsa atau daerah.
Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
Amran mendorong Musa'ad fokus terhadap itu dan memastikan provinsi yang dipimpinnya siap dengan segala kondisi ke depan yang tidak menentu.
"Saat krisis pangan, sagu, singkong, ubi, kacang-kacangan yang akan menyelamatkan kita. Negara ini kaya sekali. Tapi kita harus pastikan itu," tegas Amran Sulaiman. (dra/fajar)