Pemerintah AS Minta Meksiko Ekstradisi Ovidio Guzman, Bekas Pemimpin Kartel Sinaloa

  • Bagikan
Pasukan Garda Nasional melindungi fasilitas Federal Center for Social Readaptation #1 'El Altiplano' usai kerusuhan di Almoloya de Juarez, Meksiko, Kamis (5/1/2023). Kerusuhan terjadi setelah pasukan keamanan Meksiko menangkap Ovidio Guzman yang merupakan anak gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman. (ANTARA/Arturo Hernandez /Grup Eyepix via Reuters)

FAJAR.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi meminta Meksiko mengekstradisi Ovidio Guzman, putra dari Joaquin “El Chapo” Guzman, bekas pemimpin Kartel Sinaloa, karena menyelundupkan narkotika ke AS.

Sejak Desember 2021, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga lima juta dolar AS (sekitar 76,1 miliar rupiah) untuk informasi yang dapat membuatnya tertangkap.

Menurut Kemenlu AS, Ovidio dan saudaranya Joaquin Guzman-Lopez mengepalai kerajaan narkoba antarnegara yang mengawasi 11 laboratorium methamphetamine di wilayah bagian Sinaloa, Meskio dan memproduksi sekitar 3.000 – 5.000 pound (sekitar 1370-2268 kilogram) methamphetamine per bulan.

Ovidio ditangkap pada Oktober 2019, membuat kelompok kriminal membalas dengan kekerasan. Ia dibebaskan atas perintah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk memastikan warga aman dari serangan pria bersenjata yang menuntut pembebasan Ovidio.

Operasi yang gagal itu kemudian disebut ‘El Culiacanazo’ atau ‘Kamis Hitam’, yang menyebabkan sembilan orang tewas. Beberapa saat setelah penangkapan Ovidio yang kedua pada 5 Januari 2023, seorang hakim distrik dari Kota Meksiko memerintahkan bahwa ia seharusnya tidak dikirim kepada Pemerintah AS atau negara lain.

Proses ekstradisi Ovidio yang lambat dilaporkan dilakukan untuk memastikan hal tersebut dilaksanakan sesuai hukum. (anadolu/oana/Antara/jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan