FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Prabowo Subianto melejit berdasarkan temuan survei lembaga Indonesia Polling Stations (IPS) terkait perkembangan elektabilitas calon presiden (capres) setahun jelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengantongi poin 33,1 persen jika Pilpres digelar hari ini. Sementara suara untuk Ganjar maupun Anies terpaku di masing-masing 22,1 persen dan 20,9 persen.
IPS juga turut melakukan simulasi Capres-Cawapres 2024. Hasilnya, sebanyak 19,8 persen publik menilai bahwa Ganjar cocok menjadi cawapres Prabowo.
Sedangkan, tokoh yang menduduki peringkat kedua untuk mendampingi Prabowo menurut survei adalah Ridwan Kamil dengan perolehan 14,5 persen.
Selain itu, IPS juga melakukan simulasi yang memasangkan Prabowo-Ganjar dan Ganjar-Ridwan.
Dalam simulasi tersebut, sebanyak 58,8 persen responden lebih memilih pasangan Prabowo-Ganjar untuk menggantikan pemerintahan Jokowi.
IPS menggunakan metodologi wawancara tatap muka dengan responden berpedoman kuesioner di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia dimulai pada tanggal 15 hingga 24 Februari 2023.
Jumlah sampel sebesar 1200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling) dengan margin of error +/- 2,83% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Survei IPS kemudian menunjukkan bahwa sebanyak 56,2 persen alasan dan faktor yang dipertimbangkan publik saat memilih capres adalah kemampuan tokoh dalam mengatasi masalah-masalah nasional.
Sehingga, kerja nyata yang dilakukan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI dalam berbagai kebijakannya menjadi alasan elektabilitas Prabowo yang terus menguat dan berada di posisi teratas papan survei.
Publik pun semakin menaruh kepercayaan dan mengapreasiasi berbagai pergerakan Prabowo yang aktif terjun ke masyarakat serta diplomasi dengan sejumlah tokoh nasional maupun internasional.
Faktor lain yang turut berkontribusi signifikan terhadap menguatnya elektabilitas Prabowo adalah endorsement dari Presiden Jokowi. Hal ini membuat para pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menjatuhkan pilihan pada Prabowo. (Pram/Fajar)