FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Februari 2023 (yoy) bertengger di angka 5,65 persen. Kontribusi utama masih didominasi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Angka tersebut, merupakan gabungan dari lima kabupaten atau kota di Sulsel, yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.
Inflasi terbesar terjadi di Makassar, dengan angka 5,72 persen. Sementara yang paling rendah, di Bulukumba di angka 4,53 persen.
“Komoditas penyumbang terbesar inflasi, yaitu bensin (premium) dengan andil 0,908 persen, kemudian beras(0,266 persen), dan angkutan udara (0,218), telur ayam ras (0,188), rokok kretek filter (0,161), kue kering berminyak (0,112), minyak goreng (0,106), tarif kendaraan roda dua (0,099) dan ikan cakalang (0,99 persen),” kata Kepala BPS Sulsel, Suntono, dikutip fajar.co.id dari keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).
Sementara untuk inflasi secara bulanan(mtm) Februari dibandingkan Januari 2023 justru terjadi penurunan harga atau (deflasi) sebesar 0,22 persen, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,60 persen,kelompok transportasi sebesar 0,57 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,01), kelompok rekreasi, budaya dan olahraga (0,03).
Adapun tujuh kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Diketahui sebelumnya, iflasi gabungan lima kota di Sulsel Januari 2023 sebesar 5,83%. Lima komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain bensin, angkutan udara, beras, telur ayam ras, dan ikan cakalang/ikan sisik.