FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar merespons prediksi gempa dari Ahli seismik Belanda Frank Hoogerbeets.
Prediksi Hoogerbeets jelas membuat heboh. Karena sebelumnya juga sempat memprediksi gempa akan terjadi di Turki. Tiga hari setelah itu, Turki diguncang gempa.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan, gempa di Turki kemungkinan besar kebetulan dengan prediksi tersebut.
“Mungkin gempa Turki itu kebetulan. Yang pernah ngomong sebelum gempa Turki itu. Jangan-jangan ini hoaks juga,” ucapnya dalam konferensi pers, di Kantornya, Jumat, (3/3/2023).
Meski demikian, dia mengakui, wilayah Sulsel memang rawan gempa. Namun untuk gempa tanggal 3-4 Maret yang diprediksi Hoogerbeets menurut BMKG tidak ada.
“Kondisi dari wilayah kita memang rawan gempa. Tetapi untuk memprediksi tanggal 3-4 itu akan terjadi gempa, tidak ada,” tuturnya.
Dia mengatakan, dari pekerjaan yang dilakukan BMKG selama ini tidak ada indikasi bahwa gempa dengan skala besar seperti yang terjadi di Turki itu akan menimpa wilayah Sulsel.
“Tidak ada indikasi bahwa gempa dengan skala besar seperti yang terjadi di Turki itu akan menimpa wilayah kita,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Makassar R Jamroni mengatakan, pada dasarnya gempa tidak bisa diprediksi.
“Jadi kami tidak tahu, itu terjadi atau tidak. Seandainya besok terjadi, paling anda sudah tahu untuk menyelematkan diri,” tuturnya.
“Jadi kami tidak tahu untuk gempa. Memang terjadi gempa tapi dengan magnitudo kecil. Ada kemarin terjadi gempa 5,2 di dekat Sigi itu sudah menyeluruh di wilayah Sulawesi Tengah,” tandasnya. (selfi/fajar)