”Besok ada kapal roro yang ke sana, kami sekaligus akan mengirimkan bantuan logistik ke sana,” tambah dia.
Johan Wahyudi warga Desa Pangkalan melalui pesan singkat yang diterima di Natuna menyatakan, hujan lebat yang turun sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor.
”Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon,” kata Johan.
Menurut dia, melihat kondisi yang terjadi bisa dipastikan akan ada korban jiwa. Namun, belum dapat dipastikan berapa jumlahnya karena masih tertimbun material longsor.
”Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlahnya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang,” tutur Johan.
Tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Warga yang mengungsi di antaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.
Laporan pendahuluan dari Plh Komandan Koramil 06/Serasan, Sersan Mayor (Serma) Rahmansyah Saragih mengungkapkan, kejadian longsor pada pukul 11.15 WIB di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke jalan raya.
Saat ini, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.
”Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil dievakuasi,” ujar Rahmansyah Saragih.