FAJAR.CO.ID -- Rumah Sakit Tipe C di Batua sempat mangkrak karena tersandung kasus korupsi. Kini, RS itu bakal diaudit fisik oleh tim khusus yang disediakan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Makassar.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengungkap ada tiga kampus yang akan ditunjuk untuk mengaudit fisik gedung itu.
"Kemungkinan besar tiga, itu dari Unhas, UMI, dan UNM," terangnya.
Ida sapaan akrabnya melanjutkan, pihak Aparat Penegak Hukum (APH) juga telah memberikan sinyal hijau untuk melanjutkan pembangunannya.
Hal ini tentu menjadi kabar baik setelah beberapa tahun masyarakat wilayah Batua menunggu kepastian pembangunan RS berlantai empat itu.
Namun, penganggaran untuk audit itu tidak dimasukkan di tahun 2023 ini. Sehingga kemungkinan menurut Ida, baru akan diajukan paling cepat pada APBD Perubahan 2023 mendatang.
Setelah ada hasil audit sejauh mana pembangunan bisa dilakukan, maka akan diajukan penganggaran serta pembangunan fisiknya di tahun 2024 mendatang.
"Jadi tim teknis yang nilai itu layak berapa lantai, kalau memang dilanjutkan, tergantung tim teknisnya. Dari kajian tim teknis kemudian berapa yang akan diajukan di APBD (fisik)," jelasnya.
Pembangunan RS Batua itu sebelumnya jadi pertimbangan di Pemkot Makassar. Pada tahap satu, gedung RS telah menelan anggaran Rp25 milliar.
Pada tahap kedua, belum terlaksana hingga muncul kasus korupsi. Penganggaran kemudian sempat diajukan beberapa kali sejak 2019 lalu.
Pada APBD 2022 diajukan dengan anggaran Rp10 miliar yang dilanjutkan bersama dengan RS Jumpandang Baru di Utara.