FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat 826 bencana di Sulsel sepanjang tahun 2023.
Olehnya itu, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, BPBD Sulsel akan fokus dengan mitigasi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, hasil dari rakornas ada delapan penekanan Presiden Joko Widodo.
Diantaranya, mitigasi dini, bagaimana masyarakat saat mengetahui adanya potensi bencana, bagaimana agar di dalam rencana pembangunan memasukkan risiko bencana hingga memaksimalkan anggaran
“Ini menjawab dari persoalan kebencanaan di Indonesia. Sebagaimana kita berharap bahwa proses tindakan darurat terjadi di Sulsel. Kita utamakan bagaimana mitigasi bencana itu. Kita lebih maksimalkan proses mitigasi,” ucapnya, kepada wartawan, Kamis, (9/3/2023).
Dia mengatakan, penanganan kebencanaan dari hilir ke hulu. Pemerintah wajib memiliki peta risiko, terkait dengan RT/RW maupun dengan mitigasi.
“Kita tidak pernah menginginkan adanya Bencana. Tapi bencana bisa terjadi dimana saja. Yang banyak menelan korban adalah ketika ada kepanikan. Seperti gedung tinggi sudah diformulasi. Ada namanya jalur evakuasi. Ada peringatan seperti tidak menggunakan lift saat terjadi gempa,” tutur Mantan Kadiskominfo Sulsel ini.
Lebih jauh kata dia, proses pembiayaan bencana biasanya melalui BTT.
“Semua daerah itu sudah diberikan dana yang diserahkan BNPB. Semua kabupaten kota itu sudah memiliki namanya peta risiko bencana. mereka ada memang daerah yang rawan terjadi bencana. Itu memang sudah kita,” tambahnya.