FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani terus mendapat sorotan tajam oleh publik.
Semua berawal dari kasus penganiayaan David yang dilakukan oleh Dandhy, anak PNS Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Gaya Hedon yang dipamerkan Dandhy merembes kepada para pegawai Kemenkeu khususnya di Dirjen Pajak.
Teranyar, Menko Polhukam, Mahfud MD, mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu. Sebagian besar di Dirjen Pajak.
“Ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 T di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai” kata Mahfud saat berada di kampus UGM Yogyakarta, pada Rabu (8/3/2023) siang.
Bahkan tagar #300T semoga jadi trending topik di Twitter. Nama Sri Mulyani ikut diseret.
Politisi Demokrat Cipta Panca Laksana mengaku sempat gowes di Kawasan Bukit Menoreh, Kulon Progo, DIY yang diduga milik Sri Mulyani.
“Gue pernah gowes di kawasan Bukit Menoreh, Kulon Progo, DIY. Waktu itu guide gowesnya ngga sengaja nyeletuk, ‘Ini Bukit Menoreh udah dibeli sama bu Sri,’ katanya,” ucapnya, Kamis, (9/3/2023).
Dia mengatakan, jika desas-desus itu benar, betapa luar biasanya kekayaan Sri Mulyani.
“Nggak tahu benar apa nggak, kalau benar betapa kayanya ibu itu, beli kawasan bukit yang kalau dikelola sebagai tempat wisata,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang alias Yos Nggarang mengutip pernyataan Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai untuk memeriksa suami Sri Mulyani, Tonny Sumartono. (selfi/fajar)