FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perhelatan pesta demokrasi sudah di depan mata, sejumlah tahapan Pemilu terus bergerak, sementara para pesertanya yang terdiri dari partai-partai Politik kian mematangkan persiapan menuju kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Sejumlah strategi mulai dilakukan baik dalam bentuk serangan darat maupun serangan udara, hal ini tak dapat dipungkiri mengingat kemajuan teknologi dan kekuatan media mainstream maupun media sosial membuat semuanya menjadi lebih mudah diakses.
Praktisi riset digital dan strategi politik M. Fitriady menyebutkan bahkan serangan udara melalui peran media sosial bisa jadi akan lebih banyak digunakan dalam memantik perhatian masyarakat nantinya.
"Peran media baik media mainstream maupun media sosial di sini baik itu Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, Youtube dan lainnya tentu saja memiliki peran penting dalam menggaet hati masyarakat, mengingat penggunaan media sosial oleh masyarakat kita saat ini terbilang cukup tinggi," kata Fitriady, Sabtu (11/3/2023).
COO Archi Research and Strategy itu juga mengatakan semuanya itu didukung dari sejauh mana kehadiran para calon nantinya di dalam media sosial itu sendiri.
"Hanya saja, siapa yang aktif dalam medsos tersebut baik aktif dalam menyajikan konten-konten terbaiknya maupun mereka yang aktif dalam merespon interaksi dari para followersnya, tentu saja akan mendapatkan engagement yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, hasil riset yang dikeluarkan oleh Archi juga menyebutkan tingkat keterpilihan satu brand politik atau kandidat maupun partai politik disebabkan salah satunya melalui kampanye digital yang massif, baik di sosial media maupun media online yang dilakukan secara terus menerus, terukur dan tepat sasaran, bukan asal buat saja.