FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Setelah blusukan yang dilakukan Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Kebumen, belakangan berembus kabar Prabowo-Ganjar akan dipaketkan.
Hal itu tidak lepas dari kemesraan yang dibagikan keduanya melalui media sosial setelah melakukan blusukan pada pesta panen petani di Kebumen tersebut.
Menanggapi hal tersebut, kritikus Faizal Assegaf justru melihat dari sisi lain. Menurutnya, Prabowo-Ganjar dalam pengembalaan politik kekuasaan Jokowi.
"Pemilu berpotensi curang," ucap Faizal dalam keterangannya (13/3/2023).
Dikatakan Faizal, bukan hanya sebatas restu, tapi Jokowi terlihat semakin agresif menggalang dukungan bagi Prabowo dan Ganjar.
"Soal siapa Capres dan Cawapres, masih digodok. Tergantung kuat-kuatan deal mahar politik, barang kali!," lanjutnya.
Lanjutnya, kontrasi panorama mabok kekuasaan yang ugal-ugulan, memberangus etika, merusak netralitas, dan melecehkan akal sehat publik. Namun, bagi Jokowi dan loyalisnya, ngotot dan tancap gas.
"Praktek kekuasaan otoriter yang demikian jelas merusakan tatanan bernegara. Buat apa ada pemilu bila kekuasaan presiden yang powerfull berubah menjadi tim sukses siluman?," bebernya.
Celakanya, lanjut Faizal. Nafsu Jokowi bermain politik kotor berhadapan dengan lika-liku KPU yang amburadul. Kecurangan Pemilu seperti jauh lebih buruk dari sebelumnya.
"Sudah banyak yang gusar, bahkan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi pun gerah. Lagi-lagi semua tak berdaya. Kekuasaan Jokowi jauh lebih kuat dan makin mulus mengantarkan jalan kemenangan bagi kandidat pro Istana," katanya.