FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Direktur Akademi PSM Syamsuddin Batola bangga dengan racikan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares. Alasannya, kombinasi peran pemain muda dan senior sukses membawa pengaruh besar bagi tim.
"Peran pemain muda yang sangat baik karena mereka menjawab kepercayaan pelatihnya. Sananta menjadi topskor saat ini dan juga berada di timnas kemarin karena dia pasti punya kualitas," tekannya.
Olehnya itu, direktur sekaligus pelatih akademi PSM ini tidak lagi ragu jika peran muda terus dimaksimalkan. Terlebih performa mereka menunjukkan peningkatan.
"Pemain muda kita terus menunjukkan kualitas yang bagus. Selalu ada kontribusi. Artinya, mereka-mereka ini memang ditempa dengan baik dengan kesempatan menit bermain," sambungnya
Karena itu, Batola punya keyakinan dan harapan seperti kebanyakan pendukung PSM yang menginginkan gelar juara musim ini kembali ke Makassar. Doa dan dukungan pun diharapkan terus mengalir.
Diketahui, PSM sangat berpotensi mengunci juara pekan ini. Jika Persib kalah hari ini, PSM cukup menang dua kali.
Hari ini, PSM dan Persib Bandung sebagai rival utama Pasukan Ramang, akan sama-sama bertanding. PSM akan bertandang ke markas Persita Tangerang, sedangkan Persib bertandang ke kandang Persebaya.
Jika PSM menang dan Persib kalah, asa juara bagi Pasukan Ramang kian dekat. Cukup menang sekali lagi, juara sudah di tangan. Artinya, ada kans PSM bisa merayakan juara kala meladeni Bhayangkara FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat, 17 Maret nanti.
Sejauh ini, PSM terus tampil gemilang jelang akhir Liga 1 musim ini. Pasukan Ramang bahkan hanya butuh delapan poin saja (sebagai angka paling aman) demi mengunci gelar juara.
Anak asuhan Bernardo Tavares memang berhasil mencuri perhatian musim ini. Mereka menduduki puncak klasemen dengan koleksi 65 poin dari 29 laga.
Setidaknya koleksi ini terpaut 13 poin dari Persib Bandung di posisi kedua. Disusul Persija Jakarta 14 poin di peringkat ketiga. Persib menyisakan tujuh laga, sementara Persija sisa enam.
Capaian PSM musim ini lebih baik dibandingkan musim Liga 1 2021/2022. Pasukan Ramang bahkan hampir terdegradasi usai berjuang keluar dari jeratan zona merah. Mereka finish di posisi ke-14 klasemen dengan 38 poin dari 34 laga. (muh/zuk-dir)