Tambah Faizal, sikap kebodohan tersebut membuat ormas yang mengklaim terbesar di dunia makin hari makin redup. Lebih parah lagi, kata Faizal. Terposisi gagu dan tak berdaya menghadapi dinamika bernegara yang makin amburadul.
Menurut Faizal, mestinya ormas NU terdepan bersikap kritis dan cerdas dalam bernegara. Tidak membiarkan Kemenkeu berubah jadi sarang garong.
"Begitu jelas umat dirugikan dengan pesta pora kejahatan korupsi. Tapi mereka lebih memilih dihargai dengan secuil fulus 1,5 triliuan," bebernya.
Tambahnya, andai separuh dari 300 T diberikan pada ormas NU, akan mendongkrak kesejahteraan umat yang mereka bina.
"Tapi, elitenya emong bego dan super sibuk dengan proposal recehan radikal-radikul. Alasannya untuk perangi kaum intoleran," katanya.
"Bodohnya sangat keterlaluan. Tak beda dengan Sri Mulyani, yang menyebar fitnah Kemenkeu disusupi radikalis. Faktanya Kemenkeu jada sarang iblis dan tuyul pencuri yang rakyat!," pungkasnya.
(Muhsin/fajar)